Pengalamanku Mencari Bangku Kuliah : IUP ILMU KOMUNIKASI UNDIP
ini temen - temen seperjuangan aku! waktu tes di semarang yang sekarang juga berjuang merantau fari (Mene IUP) - Aku - Cio (IESP IUP) |
cerita sedikit latar belakang dari judul tulisan aku, kenapa spesifik "IUP Komunikasi Undip" karena beberapa dari kalian yang mungkin nanti akan ada niatan untuk masuk jurusan ini tapi belum mendapatkan gambaran yang jelas tentang program ini sendiri.
jadi, IUP adalah kependekan dari International Undergraduate Program, yang secara terperinci bisa kalian research sendiri dari postingan - postingan orang lain. hehe sebenernya postingan ini lebih menceritakan pengalaman pribadi aku sih..
nah, karena program ini baru dibuka tahun 2018 jadi mungkin beberapa kalian yang punya niatan masuk program studi ini akan tertarik untuk baca tulisan nya.. karena awal aku daftar program studi ini lumayan gambling karena gaada referensi dari manapun kecuali website FISIP UNDIP (https://fisip.undip.ac.id/international-undergraduate-program-iup/) 😓
and here it goes..
pada dasarnya, aku bukan orang yang selama ini selalu punya ambisi dan kegigihan yang besar untuk masuk PTN, kayak nya malah bisa dibilang aku orang ter santai kalau ditanya "mau lanjut kemana?" aku gapernah punya kampus tujuan yang spesifik mau dimana aku melanjutkan sekolah ku, yang aku tau aku selalu pengen masuk jurusan Ilmu Komunikasi, sedikit cerita, sebenernya aku selalu berminat untuk masuk jurusan ini dari SD sejak ngeliat program di TV namanya 'Jejak Petualang' hahaha, tau gak? aneh ya? oke lanjut, jadi waktu dimana orang - orang semua udah bimbel dari jauh - jauh hari, aku awalnya malah memutuskan bimbel untuk masuk jurusan FSRD, sedikit melenceng dr ambisi yang aku punya dari kecil tapi alasannya adalah aku merasa sangat sangat buruk ketika dihadapkan sama sesuatu yang sistematis gitu.. tapi pada akhirnya pada Desember 2017 aku memutuskan untuk keluar dari bimbel masuk FSRD karena aku merasa ternyata aku juga gak passionate di seni, aku mengapresiasi karya mereka, tapi aku tersadar aku ga akan bisa membuat sesuatu yang se imajinatif itu.
nah, singkat nya akhirnya aku mulai belajar sendiri, tanpa bantuan bimbel. hal yang lumayan nekat karena dalam lubuk hati yang terdalam pengen banget banggain orang tua karena masuk PTN, tapi di situasi yang sama aku berusaha realistis, buat apa nanti nya mahal - mahal bayar bimbel kalau kita ga sepenuh nya ngejalanin?
akhirnya mulai bulan Februari 2018 aku mulai efektif belajar, sebenernya ini pun karena dorongan dari temen - temen aku! (shout out to Fari, Arini, Fia, Kavin, Athira, dan semuanya yang aku ga sempet mention) karena mereka yang bener - bener selalu ngasih aku pemahaman untuk jangan menyerah sebelum mencoba. dari mulai belajar lewat buku SBMPTN, Wangsit, atau soal - soal yang aku pinjem dari orang - orang yang bimbel.. sebenernya sempet agak sedih waktu gak dapet SNMPTN karena satu satu nya harapan aku cuma disitu. (walaupun agak realitis aku pun nilai rapotnya pas - pasan) lol
lanjut, aku pertama kali minat masuk Kelas International karena IUP Psychology U*M intake 2, lah kok tiba - tiba psychology? gak tau kenapa ya aku sempet mimpi juga masuk jurusan ini, tapi puji syukur aku gagal karena aku menyadari aku pun tidak berminat kuliah di jurusan ini. oiya! bahkan aku pun baru daftar SBMPTN 1 jam sebelum penutupan pendaftaran HAHA. oke setelah kegagalan aku yang kedua, akhirnya mulai panik dan sensitif nih dengan pertanyaan "mau lanjut kemana abis ini?" mulailah research Universitas yang membuka program Kelas International, nah pas banget nih Undip buka program Ilmu Komunikasi tahun ini, yang dimana itu ngebuat aku makin yakin bahwa pintu masuk PTN semakin terbuka untuk ku HAHA.. akhirnya daftar tapi dengan persyaratan dari bapak "jangan sampe gak keterima ya." jeng. deg - degan gue digituin!
sehari sebelum tes sampai lah aku dan ketiga teman ku di Semarang, cuma modal doa dan ilmu yang udah di pelajarin dari tes U*M kita kemarin, dan entah kenapa di tes ini aku mulai santai, ga se deg-deg an waktu Intake U*M waktu itu.
nah, apa aja yang di tesin?
1. DET (Diponegoro English Test). hampir - hampir mirip lah sama test TOEFL, beda nya ini ada semacam essay writting gitu. jadi, persiapin juga ya!
2. kemampuan SOSHUM dan TPA, nah jangan panik karena tes ini menggunakan bahasa indonesia. yang membedakan ujian ini juga ada PKN nya jadi baca - baca ulang aja yang udah kita pelajarin di SMA.
3. tahap terakhir, Interview. ini tahap yang mungkin orang - orang paling deg-degan padahal, kunci nya, kalau udah biasa atau atleast bisa berbahasa inggris, santai aja, karena pertanyaan - pertanyaannya gaada yang terlalu menjebak kok.
akhir dari cerita ini, setelah mengikuti persyaratan untuk masuk Undip, dan penantian ku kurang lebih 2 minggu lamanya, hasilnya alhamdulillah keterima. and here i am now! sedang menulis tugas Osjur Ilmu komunikasi. HAHAHHAHA
apakah setelah keterima ini aku daftar um yang lain? enggak. karena kebetulan kebanyakan dari keluarga ku di Semarang, jadi gaada alasan lagi untuk aku mencoba yang lain juga. toh jurusan, kampus, dan program nya sejalan sama aku sekarang..
intinya, belajar dari masa lalu aku untuk mengejar PTN, kuncinya adalah kalian boleh ber mimpi se tinggi - tinggi nya, tapi inget semua juga harus realistis. tau akan kemampuan diri sendiri.
hi kak aku mau nanya, dari yg aku baca di web iup undip katanya yg di tes itu cuman tes skolastik, toefl, sama interview.. gaada tes soshum nya? yg bener yg mana ya kak? terima kasih
ReplyDelete